“Adventure for Humanity” dari Suzuki Jip Indonesia dan Lazismu

Bogor – Ramadan tahun ini Suzuki Jip Indonesia (SJI) bersama Lazismu kembali menggelar program “Adventure for Humanity”. Kegiatan ketiga selama tiga tahun berturut-turut sejak 2013 ini menyasar desa-desa terisolir untuk membagi kebahagiaan kepada warga setempat. Kampung Cibuyutan, Desa Sukarasa, Bogor, merupakan lokasi yang dipilih dengan mengusung tema “Delivering Happiness”.

Sebelum acara digelar pada Minggu (5/7), SJI Jabodetabek telah melakukan survei lokasi pada 20 Juni lalu. Zulkifli Haes dari SJI menyatakan desa terpencil ini menarik disinggahi. “Track yang menantang membuat komunitas ini tertarik datang ke lokasi. Ditambah lagi jalan menuju lokasi jalurnya masih baru. Tujuan utama kami adalah berbagi kebahagiaan kepada sesama,” paparnya.

Desa Sukarasa dihuni 124 keluarga. Sebanyak 23 jiwa di antaranya adalah jompo yang hidup dalam kemiskinan. Di sini juga masih ada 40 warga yang buta aksara. Data lainnya, terdapat 15 anak usia sekolah yang tidak mengeyam pendidikan sesuai usianya, 48 anak mengeyam pendidikan di SD/MI, serta 14 anak yang menempuh pendidikan SMP dan dua anak di SMA berada di luar desa. “Yang juga miris, 90 persen orangtua tidak lulus sekolah dasar,” kata Zulkifli.

Desa ini merupakan wilayah administrasi di bawah Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. Namun, lanjutnya, desa ini kurang mendapat perhatian pemerintah setempat. “Kondisi geografisnya, jalan masih tanah, menanjak, dan berbatu. Letaknya di balik dan tidak ada akses listrik PLN,” ujar Zulkifli.

Andy Wenas sebagai penanggung jawab kegiatan SJI Jabodetabek juga memastikan kondisi itu. “Beberapa mobil kawan kami gagal masuk ke lokasi karena bensin tidak mengalir dengan baik. Untung saat ini kemarau, apa jadinya jika musim hujan? Kami bersyukur bisa sampai di lokasi ini untuk berbagi kepedulian,” katanya.

Sesepuh di kampung itu, E Sulaeman mengakui desanya belum terlalu disentuh pembangunan. “Karena itu, kedatangan Lazismu dan SJI sangat membantu warga, khususnya anak-anak yang masih sekolah. Di sini tidak ada sekolah dasar negeri. Yang ada madrasah ibtidaiah (MI) milik Yayasan Sulaimani. Hanya ada empat guru yang mengajar bergantian di pagi dan siang hari,” tuturnya.

Kegiatan pembagian kado Ramadan dan school kit kepada anak-anak dipusatkan di halaman MI. Setelah itu, SJI dan Lazismu berkeliling dari rumah ke rumah untuk membagikan bahan kebutuhan pokok.

Manager Program Lazismu, Tata Ruchiyat menyatakan kado Ramadan dan school kit langsung dibagikan kepada anak-anak Kampung Sukarasa. “Masing-masing mendapat satu, jadi tidak ada yang terlewat,” jelasnya.

Selain itu, SJI memberi bantuan kepada warga berupa donasi Rp 10.030.000 yang merupakan sumbangan anggota untuk membantu pembuatan sumur air bersih.

Menurut Koordinator SJI, Rusdi, program tersebut akan terus berlanjut setelah Ramadan. “Kita akan berkoordinasi untuk membantu warga membuat sumur air. Kegiatan ini akan terus dipantau, mulai dari penggalian hingga pembangunannya yang dipusatkan di titik tertentu sebagai pusat atau sumber air bersih. Sinergi Lazismu dan SJI akan terus diperkuat di masa mendatang. Bukan siapa-siapa menjadi saudara, ini semboyan SJI,” tutupnya.

Bagikan halaman ini

Menu